Tahun 1926 Miller melakukan eksperimen terhadap lalat buah dipengaruhi sinar-X. Hasil eksperimen
Tahun 1926 Miller melakukan eksperimen terhadap lalat buah dipengaruhi sinar-X. Hasil eksperimen memunculkan variasi fenotipe yang tidak pernah dijumpai pada populasi liar. Seperti individu tanpa sayap dan bersayap melengkung yang mampu membentuk populasi di laboratorium. Apakah alasan yang tepat bahwa eksperimen tersebut dapat memengaruhi keberlangsungan evolusi?
A. Fenotipe tersebut hanya berubah sesaat ketika tidak dipengaruhi sinar-X akan kembali normal.
B. Fenotipe tersebut di alam tidak adaptif sehingga tidak lolos seleksi alam.
C. Fenotipe tersebut hanya muncul jika dipengaruhi sinar-X.
D. Terjadi perubahan fenotipe akibat desakan lingkungan.
E. Fenotipe tersebut bersifat steril dan tidak stabil.
Pembahasan:
Dalam percobaannya Miller (1926) menggunakan lalat buah yang diberi paparan sinar-X. Hasilnya ternyata terdapat pengaruh cukup signifikan terhadap sayap lalat buah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan dapat memengaruhi ekspresi gen.
Hal senada dengan teori yang dikemukakan oleh Lamarck yaitu perubahan fenotipe yang disebabkan lingkungan dapat diturunkan secara genetis kepada generasi berikutnya.
Jawaban: D
++++++++++++++++++++++++++
Semoga Bermanfaat dan Berkah
Jangan Lupa Belajar Terus
Ingat Cita-Cita, Orang Tua, dan Keluarga
Posting Komentar untuk "Tahun 1926 Miller melakukan eksperimen terhadap lalat buah dipengaruhi sinar-X. Hasil eksperimen"